KaltimSamarinda

Gubernur Kaltim Keluhkan DBH Kecil Sementara Kaltim Setor Rp850 Miliar ke Pusat di Sektor Batu Bara

Seputar Nusantara – Rudy Masud, Gubernur Kaltim, menyoroti kecilnya dana bagi hasil (DBH) yang diterima Kaltim sebagai daerah penghasil sumber daya alam baik migas, batu bara, maupun kelapa sawit.

Dirinya melaporkan kontribusi Kaltim dari sektor batu bara, mencapai nilai sebesar Rp850 triliun dan sebanyak 60 persen pasokan batu bara nasional berasal dari Kaltim.

”Namun dari jumlah itu, yang kembali ke Kaltim sangat kecil,” kata Rudy Masud.

Sementara Kaltim masih dihadapkan dengan aksebilitas antar wilayah yang masih belum baik, terutama di daerah pedalaman seperti Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Transportasi hanya mengandalkan jalur sungai.

Menurutnya, hal tersebut tentunya berimbas harga-harga kebutuhan pokok di wilayah yang berbatasan dengan negara bagian Serawak, Malaysia itu menjadi sangat mahal.

”Harga semen di Mahakam Ulu bisa mencapai Rp1 juta persaknya,” sebutnya.

Dari sektor sawit, penerimaan DBH sawit juga dirasakan minim. Dari luasan lahan sawit seluas 3 juta hektar, sebanyak 1,5 juta hektar di antaranya sudah berproduksi.

”Namun DBH Sawit hanya sebanyak Rp 28 miliar, bagaimana kita bisa membangun Kaltim yang luas ini,” paparnya.

Belum lagi dampak sosial dan lingkungan akibat penambangan batu bara yang dirasakan masyarakat yang harusnya menjadi pertimbangan pusat untuk meninjau DBH Kaltim yang timpang itu..

“Kita disuruh mandiri, tapi tidak diberi kewenangan. Akibatnya daerah tidak bisa mengatur wilayahnya sendiri,” tegasnya. (*)

Back to top button