Pemprov Kaltim Sambut Baik Minta Investor Sulap Sampah Jadi Energi di Balikpapan

Seputar Nusantara – Sri Wahyuni, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, mendorong Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara bersinergi dalam pengelolaan sampah di daerah.
Sri Wahyuni memaparkan ada minat tinggi dari investor yang tertarik mengelola sampah di Kaltim, menjadi energi terbarukan.
“Jika kita membangun kerja sama antar daerah untuk pengelolaan sampah, maka persoalan sampah bisa diselesaikan, juga bisa menghasilkan benefit (keuntungan),” kata Sri Wahyuni.
Dirinya melaporkan saat ini ada sekitar 15 peminat (investor) dari berbagai negara untuk proyek pengelolaan sampah di Balikpapan.
Namun, beberapa investor mengajukan syarat volume sampah minimal yang cukup besar, yaitu 1.000 ton per hari, melebihi kapasitas yang dimiliki Balikpapan.
Untuk itu butuh kerja sama antar daerah dalam memenuhi syarat minimal 1.000 ton sampah per hari.
“Dengan menggabungkan volume sampah dari Samarinda dan Kukar, persyaratan volume dari investor ini bisa dipenuhi, sehingga proyek investasi pengelolaan sampah yang besar dan menguntungkan bisa berjalan,” jelasnya.
Saat ini, Balikpapan dinilai paling siap dalam hal investasi pengelolaan sampah residu akhir.
Sri Wahyuni berharap model investasi di Balikpapan ini, yang dikenal sebagai AIPRO (lnvestment Project Ready to Offer), bisa menjadi proyek percontohan.
Investor yang masuk ke Balikpapan bahkan berpotensi melanjutkan investasinya ke Samarinda dan sejumlah daerah di Kaltim.
“Ini menunjukkan komitmen untuk memastikan sampah tidak lagi sekadar menjadi masalah, tetapi sumber daya dan pendukung pengembangan energi terbarukan di Kaltim,” tegasnya. (*)