KaltimSamarinda

Program Gratispol Rp44,153 Miliar Cair Untuk Tujuh PTN di Kaltim

Seputar Nusantara – Rudy Masud, Gubernur Kaltim, memastikan anggaran program bantuan pendidikan Gratispol senilai Rp44,153 miliar mulai dicairkan ke tujuh perguruan tinggi di Bumi Mulawarman.

Rudy Masud menyebut pancairan Program Gratispol ini jadi komitmen Pemprov Kaltim terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan investasi strategis daerah.

“Saya instruksikan dana ini wajib digunakan seoptimal mungkin dan tepat sasaran dengan memprioritaskan keringanan biaya studi, khususnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa kita,” kata Rudy Masud.

“Kita minta pimpinan PTN yang telah menerima dana untuk segera melakukan pengecekan ke rekening kampus masing-masing agar dana untuk UKT/biaya kuliah dapat segera dimanfaatkan oleh mahasiswa,” sambungnya.

Proses pencairan dana bentuan pendidikan ini telah dikonfirmasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim.

Kepala BPKAD Kaltim, Ahmad Muzakkir, menginformasikan seluruh proses administrasi pencairan anggaran bantuan pendidikan telah dirampungkan.

“SP2D sudah kita terbitkan per 12 November 2025, hanya satu jam selang pengajuan SPM dari Biro Kesra,” ungkap Ahmad Muzakkir.

Dana sebesar Rp44,15 miliar ini dialokasikan kepada PTN, terdiri Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda sebesar Rp22,454 miliar, Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) Rp6.382 miliar, Universitas lslam Negeri Sultan Aji Muhammad ldris (UINSI) Rp4.898 miliar.

Selanjutnya, Institut Teknologi Kalimantan (|TK) Rp4.68 miliar, Politeknik Kesehatan Kemenkes Samarinda Rp3.562 miliar, Politeknik Negeri Balikpapan Rp1.57 miliar, dan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Rp604,8 juta.

Terkait pencairan untuk institusi swasta, dijelaskan Muzakkir, bahwa dana akan menyusul setelah kelengkapan administrasi terpenuhi.

“Perguruan Tinggi Swasta (PTS) diminta untuk menunggu proses kelengkapan administrasi mereka diajukan ke BPKAD melalui Biro Kesra, mengingat mekanisme pencairan yang harus mengikuti prosedur hibah daerah yang ketat,” tegasnya. (*)

Back to top button