Warga Bengalon Duga Sawah Mereka Terendam Lumpur Tambang

Kutai Timur – Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kutim, Selasa (29/3), kembali mengambil lumpur di Bengalon yang diduga limbah lumpur dari tambang. Dewi dari Dinas LH Kutim mengatakan, sampel yang diambil sampel lumpur yang ada di sawah masyarakat.
“Hari pertama kami ambil sampel di kebun perusahan, hari kedua ini kami ambil sampel di sawah masyarakat. Kami mengambil sampel di sawah masyarakat sebagai respon atas laporan dugaan pencemaran lingkungan akibat lumpur tambang,” terangnya.
Selain mengambil sampel, Dewi dan tim dalam menelusuri asal-usul aliran lumpur menggunakan drone. Dari penelusuran yang dilakukan menggunakan dron ditemukan indikasi aliran air bercampur lumpur berasal dari autlet SP Klayang yang bermuara ke sawah masyarakat. “Soal hasil akhir, apakah ini pencemaran atau tidak menunggu hasil laboratorium,” jelasnya.
Terpisaha, Kadis LH Kutim Aji Wijaya Efendi mengakui pemeriskaan dilakukan atas pengaduan masyarakat Bengalon yang menduga ada pencemaran lingkungan akibat aliran lumpur yang diduga berasal dari tambang. “Hasilnya menunggu pengujian laboratorium. Jadi sampel ini akan kami serahkan ke pememrintah pusat dimana Sampel ini akan diuji di Laboratorium Samarinda, karena Kutim belum ada Lab tambang,” bebernya.
Diakui, sebenarnya masalah tambang ini wewenangnya di pemerintah pusat, karena itu hasil labnya akan diserahkan ke pemerintah pusat. Sebelumnya, sejumlah warga Desa Sepaso Selatan, Kampung Pedayak Luas Kecamatan Bengalon mengeluhkan lumpur tambang yang memenuhi kebun mereka akibat banjir. Disebutkan, meski air sudah mulai surut, namun aliran lumpur terus mengalir dan masuk kebun hingga Sungai Bengalon