KONI Kaltim Ingin Penggunaan Sport Science Dioptimalkan

SEPUTARNUSANTARA, SAMARINDA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timurmengakui ada beberapa hal yang perlu dibenahi, berkaca dari pencapaian Kontingen Kaltim dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh dan Sumatera Utara 2024.
Salah satunya adalah bidang pembinaan prestasi, penelitian pengembangan, dan diktar yang masuk harusnya bisa dioptimalkan dengan penggunaan sport science.
Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras menuturkan, ketiga bidang tersebut hingga kini lebih banyak diisi oleh dokter. Namun hal tersebut dianggapnya tidak optimal, karena kurang relevan dengan bidang olahraga.
“Ini yang saat ini menjadi catatan kita untuk ke depannya. Saat ini, pengetahuan dan teknologi itu sangat dibutuhkan dalam membina olahraga, untuk mencapai prestasi,” tegas Rusdi.
Dia menjelaskan, penerapan sport science dalam dunia olahraga di Kaltim baru mencapai 30 persen. Hal ini juga disebabkan, karena Kaltim belum memiliki laboratorium olahraga. Padahal menurutnya, beberapa daerah lain di luar Kalimantan sudah memiliki laboratorium tersebut.
Beberapa daerah yang memiliki laboratorium olahraga di antaranya berada di bawah naungan perguruan tinggi. Seperti, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Sumatera Utara (USU).
“Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Maka tidak heran, jika Jabar sudah hattrick, tiga kali juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON),” jelasnya.
Jabar memegang juara umum sejak menjadi tuan rumah pada 2016 lalu, dilanjutkan di Papua tahun 2021, terakhir Aceh dan Sumut tahun ini. Langkah itu kata Rusdi harus di adopsi, jika Kaltim ingin terus berjaya dalam setiap penyelenggaraan PON ke depannya.