Perkuat Mental Tanding, KONI Kaltim Pertimbangkan Penggunaan Sport Science

SEPUTARNUSANTARA, SAMARINDA – Kondisi fisik dan kemampuan tanding tidak menjadi satu-satunya hal yang mempengaruhi hasil pertandingan. Kekuatan mental setiap atlet juga memegang peran kunci di dalamnya.
Hal tersebut disadari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim yang melihat kondisi atlet Bumi Mulawarman saat berlaha di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
“Kaltim ini punya SDM (Sumber Daya Manusia) yang luar biasa, tapi itu belum terkoordinir dengan optimal di kepengurusan KONI. Jadi kami berencana untuk membangun sinergitas dengan sport science berkaitan dengan mental atlet,” jelas Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras.
Rusdi mengakui, bahwa penggunaan sport science baru digunakan saat ada kegiatan. Padahal idealnya, sport science sudah digunakan sejak tahap junior atau awal. “Karena itu, nanti saat kejurnas (Kejuaraan Nasional) junior, sport science sudah harus digunakan,” tegasnya.
Rusdi menginginkan sport science bisa membersamai karena selama ini mereka tak mengira sport sciencesangat berpengaruh pada mental tanding atlet. Sport science sangat penting karena tak lagi hanya mengandalkan insting dan prediksi, tapi harus menggunakan metode yang jelas.
KONI juga akan mewajibkan digelarnya kejauraan daerah (kejurda) junior minimal satu tahun sekali, yang kemudian disusul dengan kejurda senior.
“Even besarnya ada Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) dengan batasan usia. Atlet yang dapat emas di PON lalu, tidak boleh lagi ikut Porprov,” sebut Rusdi.