Sri Puji Astuti Soroti Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Masih Tinggi di Samarinda

Seputar Nusantara – Kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Samarinda masih mencatatkan jumlah kasus yang tinggi.
Hingga Maret 2025, tercatat sebanyak 50 kasus terjadi di Kota Tepian.
Sri Puji Astuti, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, mendesak Pemkot Samarinda untuk melakukan penanganan persoalan tersebut secara komprehensif, hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Tingginya angka kekerasan tidak semata menjadi indikator buruk, tetapi juga cerminan dari meningkatnya keberanian masyarakat dalam melapor,” kata Sri Puji Astuti, Senin (19/5/2025).
“Jangan sampai kasusnya banyak, tapi tidak diselesaikan. Justru itu bisa jadi bom waktu. Jadi, sebenarnya tidak apa-apa kasus banyak, asalkan masyarakat berani melapor, kasusnya diungkap, dan yang paling penting, diselesaikan,” lanjutnya.
Dirinya mengingatkan pemerintah agar tidak hanya fokus pada pelaporan dan pendataan, tetapi juga memastikan perlindungan nyata kepada korban.
Menurutnya, edukasi kepada masyarakat menjadi kunci agar sistem perlindungan yang telah ada bisa berjalan efektif.
“Aparat kita sudah bagus, regulasi juga sudah ada, sistem di pemerintahan juga sudah berjalan. Tapi kalau masyarakat tidak teredukasi, tetap saja tidak efektif,” jelasnya.
“Harus ada pendekatan yang komprehensif. Peran serta masyarakat seperti apa, regulasi dari pemerintah seperti apa, dan kelembagaan juga harus disiapkan,” tegasnya. (adv)