DPRD SamarindaPariwara

Sri Puji Astuti Soroti Maraknya Pernikahan Dini Jadi Penyebab Anak Putus Sekolah

Seputar Nusantara – Sri Puji Astuti, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, menyoroti tingginya angka pernikahan dini di Kota Tepian sebagai penyebab anak putus sekolah.

Diketahui, berdasarkan data Kantor Kementerian Agama Samarinda, pada tahun 2024 terdapat 125 remaja yang mengajukan dispensasi untuk menikah.

Kondisi tersebut menunjukkan masih tingginya angka pernikahan dini.

“Kasus pernikahan dini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kota bagaimana mensosialisasikan pentingnya wajib belajar 12 tahun bagi anak. Penanganannya diperlukan langkah konkrit agar masyarakat lebih paham dampak yang timbul dari nikah diusia sekolah,” kata Sri Puji Astuti, Rabu (18/6/2025).

Menurutnya, kasus pernikahan dini disebabkan pola pikir masyarakat terutama banyak orang tua menganggap jika anak bisa membaca dan menulis sudah cukup menjadi bekal untuk bekerja.

“Hal ini turut menjadi faktor utama banyaknya pernikahan sejak dini. Pola pikir ini rintangan pemerintah dalam merubah pemikiran masyarakat akan pentingnya dunia pendidikan bagi anak,” jelasnya.

“Karena masyarakatnya kurang peduli, mungkin berfikir tidak apa kalau tidak sekolah yang penting bisa berhitung dan lihat uang cukup sekolah SD sudah bisa berjualan di pasar,” lanjutnya.

Sri Puji Astuti, menegaskan banyak dampak sosial yang akan timbul nantinya. Mulai dari kesiapan anak yang memutuskan untuk menikah maupun anak hasil dari penikahan dini yang dilakukan.

“Nanti anak hasil penikahan itu seperti apa kedepannya, bakal ada dampak yang ditimbukan seperti jaminan sekolah, kesehatan dan sebagainya. Ini yang menjadi carut marut pernikahan dini, karena masyarakatnya sendiri yang tidak peduli dengan diri sendiri,” tegasnya. (adv)

 

Back to top button