DPRD SamarindaPariwara

Sri Puji Astuti Soroti Tingginya Tingkat Hunian Rumah Sakit di Samarinda

Seputar Nusantara – Sri Puji Astuti, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, menaruh perhatian serius pada kondisi tingginya tingkat hunian rumah sakit di Samarinda yang kerap melebihi kapasitas.

Mengatasi hal tersebut, Pemkot Samarinda diminta untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem layanan kesehatan.

“Banyaknya pasien dari daerah tetangga seperti Kutai Kartanegara dan Bontang yang memilih berobat di Samarinda turut membebani fasilitas kesehatan yang ada,” kata Sri Puji Astuti, Senin (23/6/2025).

Menurutnya persoalan ini bukan semata karena kurangnya jumlah rumah sakit, melainkan ketidakseimbangan beban layanan.

“Sebagian besar rumah sakit kita beroperasi penuh hampir setiap waktu. Banyak pasien dari luar kota mencari layanan di Samarinda karena dianggap lebih lengkap,” paparnya.

Puji juga mengkhawatirkan kesiapan rumah sakit dalam menghadapi kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang mulai diterapkan BPJS Kesehatan pada Juni 2025.

Dirinya mencatat, hanya sekitar 60 persen rumah sakit di Samarinda yang memenuhi standar KRIS, sehingga berpotensi mengurangi jumlah fasilitas yang bisa melayani peserta BPJS.

“Kalau sebagian rumah sakit belum siap, maka masyarakat akan kesulitan mendapatkan layanan, apalagi yang bergantung pada BPJS,” sebutnya.

Selain itu, Dinkes Samarinda juga diharapkan dapat memperketat pengawasan terhadap izin operasional, kelengkapan fasilitas, serta ketersediaan tenaga medis, terutama dokter spesialis.

“Evaluasi menyeluruh dinilai penting untuk menjamin mutu dan keselamatan layanan kesehatan,” tegasnya.

“Pelayanan kesehatan harus menjunjung keselamatan dan martabat pasien. Tidak boleh ada toleransi terhadap praktik yang membahayakan,” pungkasnya. (adv)

 

Back to top button