Faizal Rachman Pertanyakan Optimalisasi Pembayaran Tenaga Kesehatan di Kutim

SEPUTAR NUSANTARA, SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur, Faizal Rachman mempertanyakan optimalisasi pembiayaan tenaga kesehatan di Kutai Timur (Kutim). Pertanyaan ini ia utarakan setelah melihat adanya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) yang terbilang besar dalam pos anggaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim.
“Pasalnya informasi yang kami terima menyebut Silpa sebesar Rp142 miliar itu sebagian besar disebabkan oleh belanja pegawai yang tidak sepenuhnya terserap,” terangnya.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada tenaga kesehatan yang tidak menerima gaji. Namun, masih ada kekhawatiran mengenai pengelolaan anggaran belanja pegawai yang belum optimal,” tambahnya.
Namun ia juga menerima informasi bahwa salah satu penyebab utama besar SILPA di belanja pegawai adalah karena proyek operasional rumah sakit di Muara Bengkal tidak terealisasi.
“Kami diberitahu bahwa sebagian besar dari SILPA ini berasal dari rencana operasional yang tidak jadi dijalankan, khususnya terkait dengan rumah sakit di Muara Bengkal,” jelasnya.
Mengenai sisa SILPA yang perlu dijelaskan oleh Rumah Sakit Kudungga, Faizal menyatakan bahwa hal ini juga menjadi perhatian serius.
Di samping itu, Faizal juga menyoroti adanya SILPA sekitar Rp30 miliar di Dinas Kesehatan terkait peralatan dan mesin medis.
“Kami perlu memastikan bahwa alokasi anggaran untuk peralatan medis yang tidak terpakai tahun ini akan direncanakan kembali untuk tahun depan atau dialokasikan ke bidang lain yang lebih membutuhkan,” tegas Faizal.
Faizal menutup pernyataannya dengan menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran publik untuk memastikan semua alokasi anggaran dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.