Percaya Dengan Pelatih jadi Kunci Perpani Kaltim Sukses di PON Aceh dan Sumut

SEPUTARNUSANTARA, SAMARINDA – Evaluasi yang dilakukan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) atas pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat dan Papua membuahkan hasil. Usai gagal meraih satu medali dalam dua pelaksanaan PON tersebut, dalam PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) Panahan Kaltim berhasil membawa dua medali emas pulang ke Kaltim.
Sekretaris Umum (Sekum) Perpani Kaltim, Haidar Fathoni menuturkan ada beberapa hal yang diubah dalam organisasi dan pola pembinaan para atlet. Salah satunya adalah dengan mempercayakan program pelatihan kepada pelatih yang sudah ditunjuk.
“Jadi ketika pelatih sudah menentukan program latihan berjalan seperti apa, pihak lain tidak boleh ikut campur. Termasuk pengurus organisasi,” jelas Haidar.
Hal ini dilakukan mengingat tanggung jawab besar yang dibebankan kepada setiap pelatih yang ada. Karena ke depannya, para pelatih lah yang akan menyampaikan laporan atas semua pola latihan, dan capaian masing-masing atlet yang mereka tangani.
Bahkan dikatakannya, Ketua Umum organisasi pun tidak diperkenankan untuk ikut campur. Hal ini karena pihaknya menyadari bahwa pelatih memiliki pengetahuan yang lebih baik, berkaitan dengan pola latihan dan kondisi atlet.
Haidar juga mengakui bahwa ada beberapa perubahan dalam tubuh organisasinya. Sehingga kini semua pihak di dalam organisasi tersebut harus fokus dengan tugasnya masing-masing dan mengurangi keterlibatan mereka dalam urusan-urusan lain di luar tanggung jawabnya.
Untuk informasi Perpani Kaltim menargetkan satu emas dalam ajang PON XXI di Aceh dan Sumut, September 2024 lalu. Namun hasil akhir di luar dugaan, dan melampaui target karena atlet Kaltim berhasil membawa dua medali emas.