DPRD Kutai Timur

Kesenjangan Fasilitas Pendidikan di Kutim, DPRD Kutim Sampaikan Keprihatinannya

SEPUTAR NUSANTARA, SANGATTA – Di Kutai Timur (Kutim) kesenjangan fasilitas pendidikan masih terjadi, antara sekolah-sekolah yang ada di kawasan perkotaan, dan kawasan pedalaman. Bahkan Ketua DPRD Kutim, Joni menerangkan bahwa kesenjangan tersebut dapat dikatakan sudah menimbulkan ketimpangan.

Situasi ini pun membuat Joni menyampaikan keprihatinannya. Ia mengungkapkan, fasilitas dan sarana prasaranan pendidikan di pedalaman masih di bawah angka 90 persen. Sementara untuk satuan pendidikan yang ada di kawasan perkotaan, sudah mencapai 90 persen.

“Ini perlu fokus pemerintah daerah untuk bisa mengatasi hal ini. Terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di pedalaman,” ucap Joni.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta agar pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Kutim bisa mengoptimalkan fasilitas di satuan pendidikan yang ada di kawasan pedalaman. Pasalnya, masih banyak sekolah yang bangunannya sangat sederhana, bahkan jauh dari standar layak.

“Kita harus memperhatikan sekolah-sekolah di pedalaman yang masih banyak terbuat dari kayu. Ini perlu perhatian lebih agar anak-anak di sana bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” tambahnya.

Dia menjelaskan, bahwa fasilitas satuan pendidikan di kawasan perkotaan memang tidak semuanya optimal dan memadai. Namun menurutnya, hanya menyisakan sebagian kecil saja. Karena sekolah-sekolah yang ada di kawasan perkotaan, rata-rata bangunannya sudah permanen.

“Mungkin tinggal kita maksimalkan saja fasilitasnya. Sementara PR untuk sekolah yang di pedalaman itu sangat banyak. Bangunannya saja banyak yang tidak layak,” pungkasnya.

 

Back to top button