DPRD Kutai Timur

Sejumlah Alokasi Anggaran Dianggap Kurang Efisien, Faizal: Harus Dirasionalisasi

SEPUTAR NUSANTARA, SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman membeberkan sejumlah belanja atau alokasi anggaran yang dianggapnya kurang efisien karena belum memberikan manfaat langsung untuk masyarakat.

Salah satunya anggaran yang dialokasikan untuk program Bimbingan Teknis (Bimtek) pegawai dan perjalanan dinas yang mencapai Rp433 miliar.

Faizal menegaskan, belanja daerah harus bisa menghasilkan output yang muaranya untuk kepentingan masyarakat. Sehingga kegiatan Bimtek dan Perjalanan Dinas yang dialokasikan untuk pegawai-pegawai Pemkab Kutim sebisa mungkin harus bisa dirasionalisasi.

“Penggunaan anggaran untuk bimtek dan perjalanan dinas ini harus bisa dirasionalisasi. Supaya anggaran yang ada bisa digunakan dengan lebih optimal,” ujar Faizal.

Dia menekankan, penggunaan APBD harus lebih difokuskan untuk pembiayaan program-program strategis yang dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat.

Selain itu, Faizal juga menyoroti penggunaan anggaran untuk belanja barang habis pakai. Dalam pembahasan Laporan Pertanggungjawaban APBD 2023, porsi anggaran yang dikeluarkan dalam belanja barang habis pakai tersebut mencapai Rp949 miliar.

Dia menambahkan, Pemkab Kutai Timur juga masih meninggalkan utang berupa program yang harusnya bisa dieksekusi dari dana yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Dana Reboisasi (DR). Berdasarkan Hasil Pemeriksaan BPK, transfer DBH DR tahun 2008-2017 sebesar Rp 222,32 miliar, dengan sisa dana sebesar Rp 6,6 miliar masih menjadi hutang program Pemerintah Daerah Kutai Timur.

“Ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan harus lebih efisien dan akuntabel,” tutupnya.

Back to top button