DPRD Samarinda

200 Bangunan Sekolah Dianggap Tidak Layak, Puji Sampaikan Kritiknya ke Pemkot Samarinda

SEPUTAR NUSANTARA, SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti mengkritik kebijakan Pemkot Samarinda pada sektor pendidikan. Ia menyoroti rencana pembangunan sekolah bertaraf internasional yang sedang digagas pemerintah.

Menurutnya, pembangunan sekolah tersebut akan bertentangan pada prinsip pemerataan di dunia pendidikan. Pasalnya, masih ada lebih dari 200 sekolah yang bangunannya sudah terlihat tidak layak.

“Semestinya kita sama-sama meningkatkan kualitas sekolah yang ada. Supaya semua anak bisa mendapatkan kegiatan pembelajaran dengan aman dan nyaman,” tegas Puji.

Ia juga menyorot beberapa asset milik satuan pendidikan yang kerap digunakan untuk urusan pendidikan. Menurutnya, penting bagi pemerintah untuk mulai mengambil sikap atas situasi ini.
Dengan begitu, seluruh fasilitas pendidikan yang ada bisa dioptimalkan untuk kegiatan pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Masalah pendidikan ini memang beragam. Tapi urusan pendidikan ini PR besar, karena menyangkut SDM kita ke depan seperti apa,” tambahnya.

Untuk informasi Pemkot Samarinda merencanakan pembangunan sekolah terpadu bertaraf internasional yang menggabungkan tiga jenjang pendidikan yakni sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
“Pembangunan sekolah terpadu itu sejalan dengan keinginan pemerintah untuk memiliki sebuah sekolah modern, dengan mengedepankan prinsip perubahan karakter, serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswanya,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin.

Ia menjelaskan, sekolah tersebut akan dibangun di area seluas 2 hektare di SMP 16, Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.

Back to top button