EkonomiNusantara

PT ENI Italia Kelola Migas di Selat Makassar, Kaltim Dapat Jatah Parcipating Interest

Seputar Nusantara – Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, melaporkan investasi dalam jumlah besar akan hadir untuk Kalimantan Timur dari PT ENI, perusahaan asal Itali.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi, produksi dan pengembangan hidrokarbon, baik di darat maupun lepas pantai itu akan berinvestasi senilai USD 10 miliar atau sekitar Rp150 triliun dan akan memulai produksi mereka pada tahun 2027.

Lapangan produksi gas alam yang akan digarap PT ENI berada di lepas pantai Kalimantan Timur (Selat Makassar), yakni Blok Merakes dan Blok Jangkrik.

Produksi gas alam dari kedua ladang yang berdekatan ini diyakini akan mampu meningkatkan produksi gas untuk pasar energi domestik dan ekspor.

Investasi ini dipastikan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan serapan tenaga kerja.

“Nanti parcipating interest-nya kita akan minta kepada PT ENI untuk menyerahkan sebagian kepada Pemda Kalimantan Timur,” kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Jika hal ini berjalan mulus, maka dana bagi hasil (DBH) untuk Kalimantan Timur akan semakin bertambah.

“Nanti saya akan minta PI-nya tidak dikelola terus oleh Jakarta. Kita akan serahkan kepada daerah agar daerah bisa menjadi tuan di daerah sendiri,” jelasnya.

Selain itu, Menteri Bahlil menyebutkan pemerintah akan membangun pabrik etanol di Kaltim pada kisaran tahun 2028-2029. Ini akan menjadi langkah penting dalam upaya transformasi industri energi berbasis lokal.

Isu lain yang juga disampaikan Menteri Bahlil terkait rencana perubahan regulasi Izin Usaha Pertambangan (UP) untuk memberi ruang lebih besar bagi daerah.

“Koperasi daerah harus diberi prioritas. Jangan semua IUP dipegang orang Jakarta,” tegasnya.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud menyambut baik yang disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Baik soal rencana hadirnya investasi besar dari Eni untuk pengembangan dan produksi Blok Merakes dan Jangkrik, participating interest dari blok migas tersebut, pabrik etanol hingga pelibatan koperasi daerah dalam usaha pertambangan.

“Tentu kita sangat gembira mendengar kabar baik yang disampaikan Pak Menteri. Ini peluang besar bagi Kalimantan Timur,” ungkapnya. (*)

 

Back to top button