Pengembangan Sektor Pertanian Digagas jadi Cara Dorong Kemandirian Ekonomi Kutim

SEPUTAR NUSANTARA, SANGATTA – Pengembangan sektor pertanian di Kutai Timur (Kutim) digagas menjadi cara untuk mendorong kemandirian ekonomi di kabupaten tersebut. Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kutim, Faizal Rachman.
Faizal mengemukakan kekhawatirannya saat melihat dominasi sektor pertambangan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutim.
“Perlu diakui PDRB kita masih ditopang sektor pertambangan. Dari sektor pertanian dan pariwisata masih sangat kecil,” terangnya.
Dia berpendapat, ketergantungan daerah pada sektor pertambangan perlu segera dikurangi. Faizal juga mengingatkan tujuan utama pemekaran daerah adalah untuk mencapai kemandirian melalui bidang agribisnis.
Namun rupanya, setelah dua decade pemekaran, Kutim masih bergantung pada sektor pertambangan. “Kenyataannya begitu, visinya untuk mandiri di agribisnis. Nyatanya di mana kita sekarang?” singkatnya.
Faizal mengingatkan bahwa ketergantungan berlebihan pada sektor pertambangan dapat menjadi risiko serius di masa depan. Apalagi bila mengingat 80-90 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutai Timur saat ini bersumber dari dana transfer.
“Kalau kemudian pertambangan habis umurnya, berarti APBD kita tidak lagi menerima transfer,” tambahnya.
Sebagai solusi, Faizal mengajak semua pihak untuk memanfaatkan APBD guna mendukung pengembangan sektor pertanian dan agribisnis. Makanya, sebut Faizal, sebisa mungkin APBD diarahkan ke kemandirian di bidang pertanian.