
Seputar Nusantara – Seno Aji, Wakil Gubernur Kaltim, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke empat rumah sakit milik Pemprov Kaltim di Samarinda.
Sidak diawali ke RSJD Atma Husada Samarinda, kemudian dilanjutkan ke RS Mata Kalimantan Timur, RSUD Aji Muhammad Salehuddin I| (RS Korpri) dan diakhiri di RSUD AWS Samarinda.
“Kita ingin mengetahui secara ril, bagaimana rumah sakit ini melayani masyarakat,” kata Seno Aji.
“Kita ingin pelayanan kesehatan kepada masyarakat berjalan baik, sepanjang waktu. Entah pagi, siang, bahkan malam hari,” lanjutnya.
Saat sidak di tiga rumah sakit yang pertama, yakni RSJD Atma Husada Samarinda, RS Mata dan RS Korpri, Wagub Seno Aji tidak mendapati jumlah pasien yang banyak. Di tiga rumah sakit ini, kondisinya cenderung sepi.
Dirinya meminta tiga rumah sakit itu bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan umum demi menghindari penumpukan pasien di RSUD AWS.
“Ternyata bisa. Artinya perlu dilakukan sosialisasi lebih intensif lagi ke masyarakat. Kita ingin ketiga rumah sakit ini juga bisa digunakan untuk masyarakat,” jelasnya.
Ketiga rumah sakit secara umum kondisinya bagus dengan peralatan lengkap, meski perlu penambahan ke depan.
Sayangnya, masyarakat justru lebih memilih RSUD AWS. Karena itu Wagub Seno Aji minta kepada Dinas Kesehatan dan semua rumah sakit Pemprov Kaltim untuk melakukan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat mengetahui.
Ke depan rumah-rumah sakit itu akan menjadi rumah sakit umum dengan masing-masing keunggulan. Misal, rumah sakit umum dengan keunggulan pengobatan mata dan rumah sakit umum dengan keunggulan pelayanan kesehatan jiwa.
Untuk tindakan lebih lanjut, masih diperlukan peningkatan peralatan dan tenaga medis, termasuk dokter dan perawat.
“Jadi, tidak hanya AWS rumah sakit yang ada di Samarinda, tapi ada juga rumah sakit lain yang bisa menampung. Ada banyak rumah sakit lain yang bisa dipilih. Termasuk tiga rumah sakit ini,” tegasnya.
Sepanjang sidak, Wagub Seno Aji juga tidak mendapati temuan yang merugikan masyarakat. Antrean juga berjalan baik, ketersediaan tempat tidur cukup dan semua terlayani dengan baik, termasuk pasien dengan penyakit-penyakit berat.
“Mudah-mudahan ini suasana yang ril, tidak dibuat-buat, hingga menjadi pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)